ucap selamat malam di gerbang coklat

angin dingin malam ini bertiup lembut di selasela kisi gerbang coklat.
seekor burung prenjak berkicau lirih di dahan pohon jambu,  tak jauh dari gerbang itu.
semua terekam indah dan jelas, tersusun atas jutaan titik lembut beraneka warna, layaknya karya pointillism.
seekor beruang polar menyergap burung prenjak; dia menangkap gelora yang sakit.
cerita hikayat indah sang prenjak berusaha direnggutnya dengan penuh paksaan.
getar juang prenjak merontokkan dedaunan dan kedegilan beruang polar.

seekor prenjak mengejang lemah dalam gulungan permadani malam berbintang.
angin dingin malam itu masih setia meniupkan dirinya, merasuk ke dalam suksma.
aura biru abuabu kelam malam takkan mampu merenggut prenjak dan beribu asa dan citanya.
di dunia yang berbeda pun sang prenjak akan tetap puguh.
prasaja dan legawa mencoba melewati setiap awan gelap.
tak lekang oleh detikdetik yang berlalu tiada ampun, dan ruang laknat yang tiada berakhir luasnya.

hangat kecup di kening dan bibir dari sang beruang polar masih tersa basah sampai sekarang.
dendang lagu pilu menyayat hati diiringi imla syair perih sang prenjak
mengatupkan pintu gerbang coklat penuh hasrat makna asa cita. tatkala sang beruang polar biasa mengucapkan selamat malam pada sang prenjak.
semuanya itu terkatup. tersekat di tenggorokan. rindu dendam yang tertahan.
malam pun tak kuasa menahan lelehan nanah di luka yang mulai menunjukkan tulang putih suci sang prenjak.
tak seorang pun bisa
bahkan kekelaman malam, dan terkatupnya pintu gerbang pun tak bisa.
ini milikku, ucap sang prenjak.
ucapkan sekali lagi padaku, ucap selamat malam yang bangkitkan gemuruh kicauku sepanjang ku hidup.

4-4-2011, 00:04

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments