thorns

sosok penuh sinar tak ubahnya matahari
buatku kagum, setiap tatapku tak ingin pernah lepas
semua ku berikan tapa syak wasangka
there's no
Amount of reason
That could save me

       itu dulu. kabut sutera menyelubungi mataku.
hari ini.
kau tak ubahnya
piala berkilat-kilat yang arogan, chauvinist pig!

kalau boleh sejenak ku bertanya,
untuk apa semuanya ini dulu kau mulai?

         dalam hitungan detik keharuman mawarmu, yang dulu membuatku mengolah rasaku, menjelma menjadi  bau busuk yang menyergap, menebar ke seluruh penjuru.
ternyata, memang tajam durimu, cinjun.
tak pernah kukira akan setajam itu.

  tapi ku punya sesuatu yang lebih tajam dari durimu, yang mampu merobek dan memuntahkan isi perut,
buatmu rasakan sakitku tertusuk durimu.
mungkin aku bisa.
tapi aku tak mau.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments