oh tahe, bolu.

bertukar nafas saat kita berbaring berhadapan, menukar jiwa.
menautkan asa dan cinta.
      oh tahe, bolu.

berlari mengejar kereta tua yang hendak menghantarkan kita dan kepenatan kita menuju kota penuh sesak dengan jutaan ego menantang hari. tetap berlari riang gembira tak peduli aral panah karat menghadang.
           oh tahe, bolu.

menapaki jalan berwarna merah yang rindang dinaungi pepohonan di kanan kirinya, diiringi jangkrik dan dengkung kodok di malam hari bersahutan memanggil jiwa yang tersesat, sampai pada tempat kita melarung anak kita.
ya, yorkie, anak kita.
                    oh tahe, bolu.

menikmati sajian dunia seraya berlempar opini celotehan gerutu sindir , menyelami kritik spontan berarti, menertawakan susunan kebodohandemikebodohan sekitar kita.
                                 oh tahe bolu.
sadarkah kau, kau telah menjadi bagian dari kebodohan nista fana itu, yang dulu kerap kita tertawai?
                                                     oh tahe, bolu.

mengusap keringat simptom lelah tapi ingin tetap melaju ke depan menggiring angin menerjang riak-riak besarkecil.
                              oh tahe, bolu.

membuka dan mengeluarkan isi kotak cita kita. satu per satu. membahas apa yang akan kita jelang dan membersihkan permukaan lantai rumah kita, agar tidak melukai kaki lembut anak kita nanti. menyiapkan peraduannya agar aman dari segala ancaman.
                                                                                        oh tahe, bolu.

meletakkan kepala sejenak di bahumu, menyergap aroma tubuhmu, menikmati rengkuhmu, membiarkan hujaman rintik hujan basah menyentuh dan memeluk tubuh telanjang dan keliaran pikiran kita .
                                                          oh tahe, bolu.

kain batik sejuk dasterku dan kelembutan t-shirt lusuhmu telah melupakan suatu deklarasi
"mau. sampai kapan pun aku mau, bolu". yang kita bubuhi tanda materai tulus suci.
                                                                        oh tahe, bolu.

let me tell you one thing, bang.
time is the father of truth, and the experience is the mother of all things.
                                                                                          oh tahe, bolu.



4-4-2011, 15:48

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments