sine qua non

bergulung-gulung menyerbu
menyeringai penuh kemenangan
menjebak, perangkap lengket, dalam setiap gulungannya
mengikat, mengoyakkan
    datang, pergi, datang lagi
   berlari-lari menghindari
    namun tertangkap lagi, terpuruk, meringis perih
menyerbu, menyerosok penuh kebencian.
menertawakan kemalanganku, terbahak di atas kesedihanku.

awan hitam berkelebat miring, terbatuk-batuk
kelopak kelepak sayap matahati
lelah mengepak
mata
lelah mengedip
sayap

menggapai, melepaskan kungkungan sayap rusak
ngilu, getar, bergidik, mengernyit
getas, getun, gela, gelap

siapa yang tidak? apa yang mengganti?
siapa yang terganti?

bergumul, mengepul, menggelandang
dalam padang ilalangmu yang kini tajam sangat, matahari di semestaku.

nanar menatap berlian terindah
melompat ke dalam pelukan payudara perempuan pemangsa
bertubuh gigan, bergaun hitam mini berpotongan dada rendah,
memamerkan senyum manis licik, mengibaskan rambut belingnya yang membingkai wajah menang telak penuh kerlingan.

   sekat, lekat, menahan
berontak, tidak mau, tapi harus.
   MUNTAH.

menikmati mendekap berlian terindah yang dulu sempat punyaku, bukan lagi sine qua non
nikmatnya teriris tajamnya sisisisi berlian terindah itu, bukan lagi sine qua non.

    karena ku tidak kalah, tidak salah
meski kau merasa menang, benar.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Jadi Teringat Lagunya Queen "Too Much Love Will Kill You any Time" yang Too much bukan ke-banyaknya person yang di Cinta, Tapi Much love yang di berikan ke satu orang bisa juga membunuh kita

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments