warna kerinduan

berkayuh tanpa arah memang meletihkan
apa lacur jika sudah siap tanggung rugi sedari awal
suara pilu malam menebalkan keabuannya
sudah sepantasnya jika kerak nestapa dunia makin terdengar meringkih di bawah langit
semua letih mengayuh

titik yang berpusar di tengah savana bernuansa magenta menggontaikan langkah berat si kera buruk rupa
mengerenyitkan dahi nampaknya tak bisa dihindari
melulu tanpa ampun, si kera tertatih menapaki licinnya dasar yang dia pijak
kukuhkan teguhkan pijakanmu, kera
demikian sang nestapa berbisik. ini baru permulaan, katanya lagi

mengayuh atau bergelimpangan uzur termakan waktu
definisi kabur akan semua yang terjadi sudah jadi penunjuk arah yang membuat kera memutuskan untuk mengayuh dan mengayuh
demi apa dan siapa? tak akan terjawab
sampai purnama telah menjadi pucat pasi? tak ada yang bisa menyahut, memberi kepastian
sedari awal sudah ditetapkan, entah oleh kekuatan apa, bahwa kera harus siap dengan segala rasa mual yang hinggap di lambungnya

dan sekali lagi, warna sore mengejek dengan warna kebanggaannya, warna kerinduan

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

niken adiana wiradani soebarkah
perempuan sederhana yang masih selalu dalam proses belajar, dan sangat percaya akan kekuatan kasih.
Lihat profil lengkapku

Cari Blog Ini

Followers


Recent Comments