Seklumit Tanya
Sejauh ia bisa mengingat, Kera buruk rupa tak pernah lalai dalam mendefinisikan keberadaan sesuatu yang kasat mata
Tapi kali ini ia sampai pada suatu linimasa yang mengaburkan pandang
Ada dan tiada hanya silap pandang, barangkali
Terbersit inginnya untuk mengajak savana magenta bicara mengenai hidup yang pasti akan bermuara pada kematian
Ingin pula ia bertanya, seperti apa kau ingin dikenang jika kelak kau sudah mati?
Kera buruk rupa akan menyahut dengan lantang,
Aku ingin dikenang sebagai makhluk yang selalu memberikan senyum tulus pada semesta dan isinya. Camkan itu
Senyum, 1000 kata yang tak terlafalkan, barangkali
Terang yang menyambangi dini hari ini membisikkan suatu yang ngeri, bahwa savana magenta akan berangsur raib dari pandangnya
Kera buruk rupa hanya bisa tersenyum, tanpa punya keberanian menyimpan sesuatu yang bernama harap
Paling tidak aku tak menyimpan kepongahan untuk tidak menahan magenta memasuki pranaku, tak pula kusimpan kepongahan untuk tak merasa, demikian batinnya berkata
Yhi-or, maka terangpun jadi
Nanti, tak berapa lama berselang, sore akan tiba
Semoga savana magenta tak akan silap pandang
Sore, pamitnya mentari pada hari, barangkali
Yhi-or, maka terangpun jadi
Nanti, tak berapa lama berselang, sore akan tiba
Semoga savana magenta tak akan silap pandang
Sore, pamitnya mentari pada hari, barangkali
0 komentar:
Posting Komentar