ceracau kopi

Kuseduh kopi dengan gula dan dobel krim kesukaanmu 
Tutur demi tutur terlontar saling mengisi dinginnya malam, menyeracau tentang gemerincing dan juga kerontang 

Sudah larut, lelakiku.

Koyak pada sandang kita ku coba perbaiki dengan tisik-tisik yang kuharap bisa cukup mengurungkan niatmu untuk menutup setiap jendela saat dingin menyambangi.

Ada lubang di pintu rumah kita, kataku. 
Jika sempat, perbaikilah:
Supaya dingin yang membekukan rasa dan prana kita tidak mematikan.

Sudah dan sedang
Tunggu saja
Katamu 

Suatu masa akan kaulihat setiap lubang di rumah ini akan kuperbaiki supaya kau bisa terlelap dan kemudian terjaga lagi supaya kau bisa terus menisik, membuat selimut nyaman untuk kita. 

Terhenyak 
Saat itu semua meluncur lancar dari bibirmu 
Termangu; keterlibatan antara ragu, harap, dan jarak barangkali 


Sudah larut, habiskan kopimu. 

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments