Tarian Angin Sepoi

Membuncah bak sumpah serapah membuat malam enggan menyapu kemasygulan hati.
Pagi sedang enggan menyambangi nampaknya.
Kau yang bersila di sana, di tengah savana, merunduk 
seakan mencoba merenggut energi pusaran angin sepoi yang tak jua beringsut dari usahanya menggelitik tubuhmu yang sedang merapuh.
Tarian angin tidak menghentikanmu. 
Kau terus merunduk, mencoba menafikan kerapuhanmu.
Akankah kau mengundangku, mengajakku ikut duduk bersila di sana, 
di tengah lingkaran yang kau buat?
Satu hal yang ku mau kau tahu, 
tarian angin pun tak merontokkan niatku tuk menembus lingkaranmu itu, 
untuk segera menikmati savana yang meratap miris namun indah itu.
Bersamamu. Hanya denganmu.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

niken adiana wiradani soebarkah
perempuan sederhana yang masih selalu dalam proses belajar, dan sangat percaya akan kekuatan kasih.
Lihat profil lengkapku

Cari Blog Ini

Followers


Recent Comments